SEJARAH


SEJARAH BERDIRINYA DESA PELEM



Pada zaman dahulu ada sekelompok bangsawan yang berasal dari kerajaan DEMAK kelompok bangsawan itu datang untuk menyiarkan agama islam, dengan demikian warga setempat memberi julukan/menganggap  sekelompok bangsawan itu sebagai wali, karna singgah dilinngkungan masyarak itu maka tempat singgah klompok bangsawan itu di juluki desa WALEN, di suatu ketika sekolompok bangsawan itu ber jalan kearah timur singgah disuatu tempat dibawah pohon  beringin dan mem bunyikan/memukul canang yang di namakan bende. Bunyi  itu meyerupai gaungan harimau,tidak lama kemudian ada sekeelompok orang yang datang mencari bunyi tsb lalu bertanya pada kelompok bangsawan tadi“ kanjeng sunan menopo penjenengan miring suanten simo ?    sekelompok bangsawan menjawab    mangertio kisanak, iki mau dudu suoro simo nangeng suoro BENDE seng tak unekake,  suk menowo ono rejaning jaman papan iki tak jenengke deso simo” lha sliramu asale soko ngendi kisanak? Sekelompok orang tadi menjawab kulo sakeng padukuhan eng ngandap wet pelem ageng ingkang ngrembuyungipun ketingal sakeng mriki niko kanjeng sunan, sekelompok bangsawan menjawab sok yen onorejaning jaman padukuhan mu iku jeneng no deso “ pelem “ ,lantas disebelah arah barat pohon beringin sekelompok bangsawan tadi bersama dengan masyarakat sekitar  mendirikan suatu masjid disebelah selatan sungai cemoro karna dataran disebelah selatanmasjid lebih rendah maka lama kelamaan sungai itu ber pindah lewat sebelah selatan masjid namun menurut kepercayaan masyarakat masjidnya lah yang pindah kesebelah utara sungai maka dalam bahasa jawa pindah itu artinya ngalih/alian maka dukuh dilingkungan masjid itu dinamakan dukuh NGALIYAN
Lantas ditengah sungai cemoro tepatnya diarah sbelah timur masjid terdapat batu besar yang dijuluki batu LAPAK, dalam bahasa jawa “ batu artinya karang, Timur artinya wetan ” karena batu tsb terletak disebelah timur masjid maka padukuan disebelah batu tsb dinamakan dukuh KARANG WETAN
Dan dalam perjalanan disutu tempat pasukan merasa kepanasan karna udara panas kemuian pimpinan bangsawan tersebut menyuruh untuk membuka payung dalam bahasa jawa nya “ ngegarke payung “  sehingga desa tersebut dari desa TEGALRAYUNG, “ ngegarke payung
Menurut crita diatas nama desa PELEM ini merupakan nama asli yang di juluki  oleh para warga zaman dahulu kala menurut cerita yang disampaikan oleh nenek moyang kita yang asli dari desa PELEM.


Dan sejarah singkat tentang kepemerintahan desa pelem, demi kelancaran dan terorganisasinya kehidupan masyaraka desa pelem, maka  masyarakat memilih seorang pemimpin yang di ber kusa untuk mengatur jalannya pemerintahan di desa pelem, dan ini lah orang-orang yang di pilih oleh masyarakat :

1.       LURAH WIRO SARTONO                                     Th 1924 s/d th 1938         
2.       LURAH KARTO TAROENO                                  Th 1938 s/d Th 1945        
3.       KEPALA DESA KARTO TAROENO                     Th 1945 s/d Th 1966
4.       KEPALA DESA YUDO HUTOMO                        Th 1967 s/d Th 1987
5.       KEPALA DESA T. SUHARTO                                Th 1988 s/d Th 1996
6.       KEPALA DESA T. SUHARTO                                Th 1996 s/d Th 2006
7.       KEPALA DESA SUBENO                                       Th 2007 s/d Th 2013
 

1 komentar: